inisiatif pengelolaan sampah Kota Balikpapan berpusat pada Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Manggar, yang mencakup area seluas 43 hektare, terbagi menjadi 7 zona landfill yang dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup Balikpapan. Dengan 4 hektare lahan kosong yang tersedia untuk pengembangan, terdapat potensi besar untuk membangun fasilitas pengolahan sampah modern. Pada tahun 2024, TPAS Manggar mengelola sekitar 412,62 ton sampah per hari dengan komposisi antara lain 40,43% sampah mudah terurai, 24,53% plastik, 17,63% kertas, dan sisanya jenis sampah lain. Berlokasi di kota strategis Balikpapan, Kalimantan Timur, TPAS Manggar memiliki posisi yang berdekatan dengan calon Ibu Kota Negara (IKN) “Nusantara”. Dengan demikian, proyek ini berperan penting dalam melayani pertumbuhan populasi yang pesat serta sektor industri yang berkembang. Pengelolaan sampah Balikpapan direncanakan mampu memproses hingga 750 ton sampah per hari. Untuk mendukung proyek ini, Pemerintah Kota Balikpapan akan mengajukan permohonan Viability Gap Fund dari pemerintah pusat. TPAS Manggar saat ini berfungsi sebagai landfill terbuka terkendali, dengan penerapan teknologi pengolahan sampah yang masih terbatas. Menyadari perlunya peningkatan, Pemerintah Daerah secara aktif mencari kerja sama dengan investor untuk mengembangkan berbagai teknologi pengolahan sampah menjadi energi (waste-to-energy). Teknologi insinerasi muncul sebagai opsi menjanjikan karena kemampuannya mengolah sampah campuran tanpa memerlukan penyortiran awal yang besar serta memiliki tingkat residu rendah (10%). Produk sampingan utamanya berupa energi listrik, yang memiliki nilai jual tinggi dan dapat dipasarkan ke rumah tangga, perusahaan listrik, maupun digunakan untuk kebutuhan listrik internal (captive power).
Provinsi Kalimantan Timur
Balikpapan’s waste management initiative is centered on the Manggar Final Waste Management Facility (TPAS Manggar) which spans 43 hectares, divided into 7 landfill zones managed by Balikpapan Environmental Agency. With 4 hectares clear area available for development, there is significant potential for the construction of advanced waste processing building. In 2024, TPAS Manggar manages approximately 412.62 tons per day of waste with composition including 40.43% easily degradable waste, 24.53% plastic, 17.63% paper, and others. Located in the strategic city of Balikpapan, East Kalimantan, TPAS Manggar finds itself in close proximity to Indonesia’s forthcoming new capital “Nusantara”, this project then serves a rapidly growing population and busting industrial sector. Balikpapan Waste Management is planned to process waste with a capacity of 750 tons/day. To support the project, Balikpapan City Government will apply to Viability Gap Fund from the central government. The TPAS Manggar site in Balikpapan functions as a controlled open landfill, employing minimal waste processing technology. Recognizing the need for improvement, the Local Government is actively seeking collaborations with investors to explore various waste-to-energy processing technologies. Incineration emerges as a promising option, due to its ability to treat mixed waste with minimal pre-sorting requirements and a low reject rate of 10%. The main by-products, electricity are highly marketable and can be sold to households, electricity companies, and for captive power consumption.
.jpeg)
