x

Investment Opportunities in the Fish Canning Manufacturing Industry in East Kalimantan Province

Pemilihan lokasi untuk pembangunan industry pengalengan ikan di Kalimantan Timur ini berdasarkan dari ketersediaan bahan baku yang terus berkelanjutan tersedia, ketersediaan sarana dan prasarana perikanan yang mendukung, kesesuaian lahan serta kebijakan daerah berkaitan dengan pengembangan kawasan industry. Berdasarkan data hasil produksi tangkap laut Kalimantan Timur, Kota Bontang yang selalu dapat menghasilkan ikan dengan jenis cakalang, tongkol hingga tuna secara terus-menerus dan terus meningkat hasil produksinya. Jenis ikan tersebut dapat dijadikan bahan baku untuk industry pengalengan ikan. Kota Bontang memiliki sumberdaya perikanan yang potensial karena Kota Bontang berbatasan langsung dengan Selat Makassar. Kondisi geografis tersebutlah yang menyebabkan masyarakatnya yang terkonsenterasi untuk tinggal di sepanjang pinggir laut berprofesi sebagai nelayan dan pembudidaya, Usaha penangkapan ikan di laut merupakan usaha perikanan yang paling dominan dilakukan oleh masyarakat di daerah tersebut, selain itu juga tidak sedikit yang melakukan pembudidaya ikan maupun rumput laut hal tersebut dikarenakan selain luas areal usaha yang tidak terbatas juga karena jenis hasil tangkapan yang relatif beragam jumlahnya. Kota Bontang memiliki PPI yang dapat menunjang kegiatan perikanan tangkap laut. Pengembangan industry di Kota Bontang yang cukup besar, sehingga pada tahun 2017 Pemerintah Kota Bontang mengeluarkan Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2017 tentang pemberian insentif dan kemudahan penanaman modal, Salah satu jenis usaha penanaman modal yang diprioritaskan memperoleh insentif dan kemudahan ialah sektor ketahanan pangan, perikanan dan pertanian.

 Bontang


img not found Provinsi Kalimantan Timur
img not found


Informasi
  Kode KBLI
   : -
  Nilai Investasi
   : 15 Miliar
  Tahun
   : 2022
  IRR
   : -
  NPV
   : Rp. -
  Payback Period
   : -

  Titik Koordinat    0.14286503292824118,117.46363780793769


Deskripsi

Bontang City, with an area of 497.57 km2, is dominated by coastal areas. The city has utilized the potential of fisheries and marine resources for its survival. The primary livelihoods of coastal communities in Bontang City are based on fishing and fish farming. These activities have been carried out for generations. Bontang City's sea area is larger than its land area. Therefore, it is natural that marine fisheries dominate fisheries production. Capture fisheries production in 2020 was recorded at 20,335.99 tons, with 3,181 marine fisheries households. Meanwhile, aquaculture production in 2021 was recorded at 4,453.04 tons, with 351 aquaculture households. The calculations show that the industry reached its break-even point when production reached 549,653 cans. The industry also reached its break-even point when it earned a profit of IDR 5,496,528,333 per year. From a financial perspective, establishing a skipjack tuna canning industry is feasible based on investment criteria, including an NPV of IDR 3,334,343,157 in the fifth year, an IRR of 56.01%, a Net Profit/Cash Return (B/C) of 1.6, a PBP of 4 years, 4 months, and 9 days, a Break-even Point (BEP) of IDR 5,496,528,333, and a Break-even Point (BEP) of 549,653 units. The establishment of a canning industry is deemed feasible based on technical and technological aspects, as well as financial aspects.

Pemilihan lokasi untuk pembangunan industry pengalengan ikan di Kalimantan Timur ini berdasarkan dari ketersediaan bahan baku yang terus berkelanjutan tersedia, ketersediaan sarana dan prasarana perikanan yang mendukung, kesesuaian lahan serta kebijakan daerah berkaitan dengan pengembangan kawasan industry. Berdasarkan data hasil produksi tangkap laut Kalimantan Timur, Kota Bontang yang selalu dapat menghasilkan ikan dengan jenis cakalang, tongkol hingga tuna secara terus-menerus dan terus meningkat hasil produksinya. Jenis ikan tersebut dapat dijadikan bahan baku untuk industry pengalengan ikan. Kota Bontang memiliki sumberdaya perikanan yang potensial karena Kota Bontang berbatasan langsung dengan Selat Makassar. Kondisi geografis tersebutlah yang menyebabkan masyarakatnya yang terkonsenterasi untuk tinggal di sepanjang pinggir laut berprofesi sebagai nelayan dan pembudidaya, Usaha penangkapan ikan di laut merupakan usaha perikanan yang paling dominan dilakukan oleh masyarakat di daerah tersebut, selain itu juga tidak sedikit yang melakukan pembudidaya ikan maupun rumput laut hal tersebut dikarenakan selain luas areal usaha yang tidak terbatas juga karena jenis hasil tangkapan yang relatif beragam jumlahnya. Kota Bontang memiliki PPI yang dapat menunjang kegiatan perikanan tangkap laut. Pengembangan industry di Kota Bontang yang cukup besar, sehingga pada tahun 2017 Pemerintah Kota Bontang mengeluarkan Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2017 tentang pemberian insentif dan kemudahan penanaman modal, Salah satu jenis usaha penanaman modal yang diprioritaskan memperoleh insentif dan kemudahan ialah sektor ketahanan pangan, perikanan dan pertanian.