x
img not found

Potensi Kakao Mahakam Ulu

Biji kakao banyak dihasilkan oleh 3 kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur (tabel 1.1) untuk tahun 2021 Kabupaten Kutai Timur menghasilkan 1.414 Ton, diikuti Kabupaten Berau menghasilkan 709 Ton dan Kabupaten Mahakam Ulu menghasilkan 288 Ton biji kakao kering. Namun jika diihat dari jumlah Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) Kabupaten Mahakam Ulu berpotensi untuk menghasilkan lebih besar kedepannya. Biji kakao kering baik fermentasi ataupun tanpa fermentasi dari seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Timur selalu mampu diserap oleh pasar. Terdapat beberapa aktor dalam rantai pasok biji kakao yaitu petani kakao, pengepul lokal, pedagang besar, industri skala kecil dan industri skala besar. Petani kakao memiliki beberapa saluran untuk menjual komoditinya yaitu menjual ke pengumpul lokal, ke pedagang besar atau ke industri skala kecil. Mengingat jarak tempuh dan moda transportasi Kabupaten Mahakam Ulu ke Ibukota Provinsi cukup jauh dan terbatasnya moda transportasi yang harus melalui alur Sungai Mahakam cukup menjadi hambatan para petani untuk menjual langsung ke konsumen. Pengepul lokal mendapatkan pasokan biji kakao dari petani yang secara langsung dan menjualnya ke pedagang besar dan industri skala besar maupun skala kecil. Pedagang besar menjual biji kakao kering ke konsumen skala rumah tangga, industri kecil dan industri besar. Selain itu terdapat juga industri skala kecil yang mendapatkan pasokan langsung dari petani

  • Nilai : IDR :    650 Juta
  • Tahun : 2023
  • Kota : Mahakam Ulu
  • Koordinat: 0.5324631280734297,115.30462695943525

Deskripsi

Berdasarkan data yang dikumpulkan, nilai ekspor kakao Indonesia tahun 2021 diketahui bahwa jumlah ekspor sebesar 382.712 Ton dengan nilai US$ 1.206.775.000 atau setara 18.101,625 Milyar Rupiah (kurs 15.000). Selanjutnya nilai ekspor kakao Kalimantan Timur adalah sebesar 2.478 Ton, dengan data ini dilakukan perhitungan persentase sumbangan ekspor kakao Kalimantan Timur terhadap ekspor kakao Indonesia maka diperoleh nilai ekspor kakao Kalimantan Timur sebesar US$ 7.814.000 atau setara 117, 205 Milyar Rupiah. Sedangkan permintaan dalam negeri (impor) tercatat 304.359 ton dengan nilai US$ 804.299 atau setara 12.064,485 Milyar Rupiah dan untuk Kalimantan timur jika dipresentasikan secara rata-rata maka diperoleh nilai sebesar 2.478 ton dengan nilai US$ 6.548 atau setara 98,225 Milyar Rupiah