Pengembangan KEK MBTK bertujuan mempercepat pembangunan ekonomi nasional dengan memaksimalkan potensi industri strategis, termasuk turunan kelapa sawit berbasis kimia (oleochemical), yang didukung sumber daya alam melimpah dan pasar luas. Sebagai produsen kelapa sawit terbesar ke-5, Kalimantan Timur memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemandirian melalui industri ini. Pemerintah menetapkan KEK MBTK dengan keunggulan ekonomi dan geostrategis untuk menarik investasi dan meningkatkan daya saing nasional, sehingga diperlukan kajian IPRO untuk memberikan gambaran komprehensif dan menarik minat investor.
Aspek Pasar: Biodiesel sebagai produk unggulan memiliki peluang besar di pasar domestik dan global, didukung oleh potensi Kalimantan Timur sebagai produsen CPO utama dan kebijakan mandatori nasional. Aspek Hukum dan Kelembagaan : KEK MBTK memiliki regulasi pendukung, model bisnis TBS mandiri, dan offtaker potensial seperti Wilmar dan Musim Mas, yang memperkuat ekosistem investasi biodiesel. Aspek Teknis : Lokasi strategis KEK MBTK dengan infrastruktur memadai, termasuk Pelabuhan Maloy, mendukung efisiensi logistik dan distribusi produk biodiesel. Hasil produksi biodiesel akan menghasilkan produk sampingan berupa gliserol. Aspek Sosial-Ekonomi-Lingkungan: KEK MBTK memberikan dampak positif pada tenaga kerja dan ekonomi lokal, dengan tantangan lingkungan yang dapat diatasi melalui praktik produksi berkelanjutan. Aspek Hukum dan Kelembagaan : Proyek layak secara finansial dengan NPV positif, IRR 13,6%, dan payback period 11 tahun. Aspek Risiko dan Mitigasi: Risiko utama meliputi operasional, perizinan, regulasi, dan infrastruktur. Mitigasi fokus pada inovasi teknologi, efisiensi produksi, dan penguatan hubungan dengan regulator serta pemasok. . Aspek Risiko dan Mitigasi: Risiko utama meliputi operasional, perizinan, regulasi, dan infrastruktur. Mitigasi fokus pada inovasi teknologi, efisiensi produksi, dan penguatan hubungan dengan regulator serta pemasok. . Sumber (DPMPTSP Kutim)